MATERIAL RAMAH LINGKUNGAN
Pemanfaatan material bekas atau sisa untuk bahan renovasi bangunan juga dapat menghasilkan bangunan
yang indah dan fungsional. Kusen, daun pintu atau jendela, kaca,
teraso, hingga tangga dan pagar besi bekas masih bisa dirapikan, diberi
sentuhan baru, dan dipakai ulang yang dapat memberikan suasana baru pada
bangunan. Lebih murah dan tetap kuat.
Material ramah lingkungan memiliki kriteria sebagai berikut menurut I Putu Gede Andy Pandy:
- tidak beracun, sebelum maupun sesudah digunakan
- dalam proses pembuatannya tidak memproduksi zat-zat berbahaya bagi lingkungan
- dapat menghubungkan kita dengan alam, dalam arti kita makin dekat dengan alam karena kesan alami dari material tersebut (misalnya bata mengingatkan kita pada tanah, kayu pada pepohonan)
- bisa didapatkan dengan mudah dan dekat (tidak memerlukan ongkos atau proses memindahkan yang besar, karena menghemat energi BBM untuk memindahkan material tersebut ke lokasi pembangunan)
- bahan material yang dapat terurai dengan mudah secara alami.
Material
yang ramah lingkungan menurut kriteria diatas misalnya; batu bata,
semen, batu alam, keramik lokal, kayu, dan sebagainya. Ramah lingkungan
atau tidaknya material bisa diukur dari kriteria tersebut atau dari
salah satu kriteria saja, seperti kayu yang makin sulit didapat, tapi
bila dipakai dengan hemat dan benar bisa membuat kita merasa makin dekat
dengan alam karena mengingatkan kita pada tumbuh-tumbuhan.
Semen,
keramik, batu bata, aluminium, kaca, dan baja sebagai bahan baku utama
dalam pembuatan sebuah bangunan berperan penting dalam mewujudkan konsep
bangunan ramah lingkungan.
Kaca Insulasi
Untuk
kerangka bangunan utama dan atap, kini material kayu sudah mulai
digantikan material baja ringan. Isu penebangan liar (illegal logging)
akibat pembabatan kayu hutan yang tak terkendali menempatkan bangunan
berbahan kayu mulai berkurang sebagai wujud kepedulian dan keprihatinan
terhadap penebangan kayu dan kelestarian bumi. Peran kayu pun perlahan
mulai digantikan oleh baja ringan dan aluminium.
Rangka Atap Baja Ringan |
Baja
ringan dapat dipilih berdasarkan beberapa tingkatan kualitas tergantung
dari bahan bakunya. Rangka atap dan bangunan dari baja memiliki
keunggulan lebih kuat, antikarat, antikeropos, antirayap, lentur, mudah
dipasang, dan lebih ringan sehingga tidak membebani konstruksi dan
fondasi, serta dapat dipasang dengan perhitungan desain arsitektur dan
kalkulasi teknik sipil.
Kusen
jendela dan pintu juga sudah mulai menggunakan bahan aluminium sebagai
generasi bahan bangunan masa datang. Aluminium memiliki keunggulan dapat
didaur ulang (digunakan ulang), bebas racun dan zat pemicu kanker,
bebas perawatan dan praktis(sesuai gaya hidup modern), dengan desain
insulasi khusus mengurangi transmisi panas dan bising (hemat energi,
hemat biaya), lebih kuat, tahan lama, antikarat, tidak perlu diganti
sama sekali hanya karet pengganjal saja, tersedia beragam warna, bentuk,
dan ukuran dengan tekstur variasi (klasik, kayu).
Bahan
dinding dipilih yang mampu menyerap panas matahari dengan baik. Batu
bata alami atau fabrikasi batu bata ringan (campuran pasir, kapur,
semen, dan bahan lain) memiliki karakteristik tahan api, kuat terhadap
tekanan tinggi, daya serap air rendah, kedap suara, dan menyerap panas
matahari secara signifikan.
Batu Bata Ringan |
Kehalusan
permukaan dan warna bahan bangunan sangat menentukan iklim mikro di
sekitar bangunan, warna cerah dan permukaan licin adalah pemantul sinar
matahari yang baik dan menaikkan suhu sekitar. Warna gelap dan permukaan
kasar akan membantu meredam dan menyerap sinar dan panas matahari.
Bahan bangunan berpori mudah meluncurkan panasndan meluncurkannya
kembali jika suhu udara disekitarnya menurun. Sangat bijaksana jika
memanfaatkan bahan-bahan bangunan alami seperti aslinya untuk pelapis
dinding dan lantai luar.
Di
samping itu diperlukan teknik insulasi yang baik untuk meredam pancaran
panas genteng ke ruang di bawahnya (kasur ijuk sangat baik sebagai
isolasi atap di bawah genteng daripada nylon wool). Dalam ruang atap
yang tertutup rapat, terjadi udara yang lebih panas dari sinar matahari
atau suhu udara luar. Panas pada ruang atap akan dipancarkan ke bawah ke
langit-langit dan dipancarkan lagi ke ruang fungsional di bawahnya.
Dalam
hal sanitasi, septic tank dengan penyaring biologis (biological filter
septic tank) berbahan fiberglass dirancang dengan teknologi khusus untuk
tidak mencemari lingkungan, memiliki sistem penguraian secara bertahap,
dilengkapi dengan sistem desinfektan, hemat lahan, antibocor atau tidak
rembes, tahan korosi, pemasangan mudah dan cepat, serta tidak
membutuhkan perawatan khusus.
Biofil |
Kotoran
diproses penguraian secara biologis dan filterisasi secara bertahap
melalui tiga kompartemen. Media kontak yang dirancang khusus dan sistem
desinfektan sarana pencuci hama yang digunakan sesuai kebutuhan membuat
buangan limbah kotoran tidak menyebabkan pencemaran pada air tanah dan
lingkungan.
Ikllim
mikro di sekitar bangunan perlu dikendalikan dengan memanfaatkan
tanaman hijau yang berdaun gelap dan lebat. Sangat ideal jika 30% – 70%
volume ruang lahan bangunan terisi tanaman hijau dan 30% – 70% luasan
permukkaan tanah tidak ditutupi material keras.
0 komentar:
Posting Komentar