Kamis, 23 April 2015

KONSEP ARSITEKTUR TRADISIONAL TORAJA

Etnis Toraja mendiami dataran tinggi di kawasan utara Sulawesi Selatan. Pada umumnya wilayah permukiman masyarakat Toraja terletak di pegunungan dengan ketinggian 600 hingga 2800m di atas permukaan laut. Temperatur udara kawasan permukiman masyarakat Toraja berkisar pada 15hingga 300C. Daerah ini tidak berpantai, budayanya unik, baik dalam tari-tarian, musik, bahasa, makanan, dan kepercayaanAluktodolo yang menjiwai kehidupan masyarakatnya. Keunikan itu terlihat juga pada pola permukiman dan arsitektur tradisional rumah mereka, upacara pengantin serta ritual upacara penguburannya.
Kondisi Tana Toraja, tang dipegunungan dan berhawa dingin diduga mendasari ukuran pintu dan jendela yang relatif kecil, lantai dan dindingnya dari kayu yang tebal. Ukuran atap rumah tradisional Toraja yang terbuat dari susunan bambu sangat tebal. Wujud konstruksi ini sangat diperlukan untuk menghangatkan temperatur udara interior rumah.
Masyarakat Tradisional Tana Toraja didalam membangun rumah tradisional mengacu pada kearifan budaya lokal–Kosmologi mereka yaitu  :
Konsep ‘pusar’ atau ‘pusat rumah’ sebagai paduan antara kosmologi dan simbolisme
-Dalam perspektif kosmologi, rumah bagi masyarakat Toraja merupakan mikrokosmos, bagian dari lingkungan makrokosmos.
-Pusat rumah meraga sebagai perapian di tengah rumah, ataupun atap menjulang menaungi ruang tengah rumah dimana atap menyatu dengan asap-father sky
-Pusat rumah juga meraga sebagai tiang utama, seperti a’riri possi di Toraja, possi bola di Bugis, pocci balla di Makassar dimana tiang menyatu dengan mother earth
Pada masyarakat tradisional Toraja, dalam kehidupannya juga mengenal filosofi “Aluk A’pa Oto’na” yaitu empat dasar pandangan hidup : Kehidupan Manusia, kehidupan alam leluhur “Todolo”, kemuliaan Tuhan, adat dan kebudayaan. Keempat filosofi ini menjadi dasar terbentuknya denah rumah Toraja empat persegi panjang dengan dibatasi dinding yang melambangkan “badan” atau “Kekuasaan”. Dalam kehidupan masyarakat toraja lebih percaya akan kekuatan sendiri,“Egocentrum”. Hal ini yang tercermin pada konsep arsitektur rumah mereka dengan ruang-ruang agak tertutup dengan “bukaan” yang sempit.
Selain itu konsep arsitektur tradisional toraja, banyak dipengaruhi oleh ethos budaya “simuane tallang” atau filosofi “harmonisasi” dua belahan bambu yang saling terselungkup sebagaimana cara pemasangan belahan bambu pada atap rumah adat  dan  lumbung.  Harmonisasi  didapati  dalam  konsep arsitektur “Tongkonan” yang menginteraksikan secara keseluruhan komponen “tongkonan” seperti : Rumah, lumbung, sawah, kombong, rante dan liang, didalam satu sistem kehidupan dan penghidupan orang toraja didalam area tongkonan. Selain itu, makro dan mikro kosmos tetap terpelihara didalam tatanan kehidupan masyarakat tradisional toraja, dimana rumah dianggap sebagai “mikrokosmos”.

Rumah Adat Tongkongan
Images from : http://www.indonesia.travel/id/destination/477/tana-toraja/article/100/tongkonan-rumah-adat-toraja-yang-mengagumkan-penuh-makna
Tata letak rumah tongkonan berorientasi Utara – Selatan, bagian depan rumah harus berorientasi Utara atau arah Puang Matua “Ulunna langi’”dan bagian belakang Rumah ke Selatan atau arah tempat roh-roh “Pollo’na Langi’”. Sedangkan kedua arah mata angin lainnya mempunyai arti kehidupan dan pemeliharaan, pada arah Timur dimana para Dea “Dewata” memelihara dunia beserta isinya ciptaan “Puang Mutua”untuk memberi kehidupan bagi manusia, dan arah Barat adalah tempat bersemayam “To Membali Puang” atau tempat para leluhur “Todolo”. Atau selalu ada keseimbangan hidup di dunia dan akhirat. Kesemuanya ini diterjemahkan menjadi satu kata sederhana yaitu “keseimbangan”dan secara arsitektural “keseimbangan” selalu diaplikasikan kedalam bentuk “simetris” pada bangunan. Dari sini dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa prinsip dasar Arsitektur Tradisional Toraja adalahsimetris, keterikatan dan berorientasi.
Rumah Adat Tradisional Tongkonan.
Tongkonanrumah adat Toraja adalah merupakan bangunan yang sangat besar artinya, karena peranannya yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat Toraja. “Tongkonan” dalam fungsinya terbagi menjadi 4 macam tingkatan yaitu :
–  “Tongkonan Layuk”, kedudukannya sebagai rumah tempat membuat peraturan adat istiadat.
– ” Tongkonan Pokamberan/Pokaindoran”, yaitu rumah adat yang merupakan tempat melaksanakan aturan dan perintah adat dalam suatu masalah daerah.
–  “Tongkonan Batu A’riri”, yaitu tongkonan yang tidak mempunyai peranan dan fungsi sebagai tempat persatuan dan pembinaan keluarga dari keturunan pertama tongkonan itu, serta tempat pembinaan warisan, jadi mempunyai arti sebagai tiang batu keluarga.
–   “Tongkonan Pa’rapuan”, fungsinya sama dengan Tongkonan Batu A’riri tetapi tidak boleh diukir seperti tiga tongkonan diatas dan tidak memakai Longa.
Sedangkan fungsi dan kegunaan penataan lantai bangunan tradisional rumah adat Toraja, dibedakan atas :
–  ”Banua Sang Borong” atau ”Banua Sang Lanta”, adalah rumah untuk para Pengabdi kepada Penguasa Adat, pada jaman sekarang ini banyak didapati di kebun kebun. Pada rumah ini hanya terdapat satu tiang untuk melaksanakan kegiatan sehari hari.
–  ”Banua Dang Lanta’’”, adalah bangunan yang tidak mempunyai peranan adat seperti ”Tongkonan Batu A’riri” yang terdiri dari dua ruang yaitu Sumbung sebagai tempat tidur dan Sali sebagai dapur.
–  ”Banua Tallung Lanta’’”, yaitu bangunan pemerintahan adat Toraja yang mempunyai tiga ruang. Ruang ruang itu adalah Sumbung, Sali dan Tangdo’ yang berfungsi sebagai tempat upacara pengucapan syukur dan tempat istirahat tamu tamu.
–  ”Banua Patang Lanta’’”, yaitu bangunan tongkonan tertua dari penguasa adat yang memegang fungsi adat ”Togkonan Pasio’ aluk”.
Dalam proses pembangunan bangunan tradisional Toraja ini pengerjaannya dibagi menjadi 2 tahap yaitu  :
–  ”Tahap Mangraruk”, yaitu sebagai pekerjaan permulaan untuk mengumpulkan seluruh bahan bahan bangunan yang diperlukan .
–  ”Tahap Ma’ Tamben” atau ”Ma’ Pabendan”, yaitu membangun suatu tempat untuk menyimpan bahan bangunan yang dinamakan “Barung” atau ”Loko Pa’ Tambenan”, dimana semua bahan bangunan diolah diukur untuk persiapan pendirian bangunan tersebut.
Setelah semua pekerjaan tersebut diatas sudah selesai, dilanjutkan dengan pengerjaan ”Ma’ Pabendan”. Pekerjaan ini adalah pekerjaan permulaan dari pembangunan karena semua bahan bangunan sudah disiapkan, melalui tahap-tahap sebagai berikut  :
–   ”Tahap Pabenden Leke’”, yaitu tempat membuat bangunan yang merupakan tempat mendirikan bangunan sampai selesai. Jadi bangunan rumah adat Toraja selama didirikan seolah olah tidak terkena sinar matahari dan hujan.
–  ”Tahap No’ton Parandangan’”, yaitu mengatur dan menanam batu pondasi yang dipahat atau asli yang sudah cukup baik untuk menjadi batu pondasi.
–  ”Tahap Ma’ Pabendan’”, yaitu mendirikan tiang tiang bangunan utama diatas batu parandangan yang sudah diatur dalam ukuran persegi panjang.
–  ”Tahap Ma’ A’riri Posi’”, yaitu mendirikan satu tiang tengah bangunan yang merupakan salah satu tiang yang mempunyai arti dalam pembangunan rumah adat Toraja.
–  ”Tahap Ma’ Sangkinan Rindingan”, yaitu pekerjaan memasang dinding pengosokan berjejer keliling bangunan dan kayu Sangkinan Rindingan ini sama besar dan tingginya begitu pula pada jarak pemasangannya kecuali pada bagian sudut bangunan.
– ”Tahap Ma’ Kamun Rinding”, yaitu pemasangan semua dinding yang dimasukkan dari atas ke dalam Sangkinan Rinding melalui semacam jaluran rel sebagai bingkai yang terpasang mati.
–  ”Tahap Ma’ Petuo”, yaitu pemasangan 4 buah kayu Ma’ Petuo sebagai tumpuan bagi kayu bubungan.
–  ”Tahap Ma’ Kayu Beke’i”, yaitu pemasangan kayu diatas kayu Ma’ Petuo sebagai tempat mengatur kayu kayu membentuk segitiga dengan badan rumah.
–  ”Tahap Ma’ Paleke’ Indo Tekeran”, yaitu semua kayu yang panjangnya 3,5 m, dengan persilangan pada ujung atasnya dan ujung bawahnya disambung pada kayu Rampanan Papa’ sebagai tempat mengatur kayu kecil kecil yang bernama Tarampak.
–  ”Tahap Ma’ Rampani”, yaitu tempat menumpunya kayu Rampanan yang fungsinya mengikat dan mengatr atap.
– ”Tahap Ma’ Palaka Indo’ Para”, yaitu merupakan bagian depan agak miring dari bagian atap bangunan.
–  ”Tahap Ma’ Paringgi”, yaitu pemasangan kayu pamiring yang membentuk longa dan berpangkal pada kayu Rampanga Papa Longa.
–  ”Tahap Ma’ Pabendan Tulak Somba”,  yaitu pemasangan kayu Tulak Somba menopang bagian depan dan bagian belakang Longa.
–  ”Tahap Ma’ Benglo Longa”, yaitu tangga pembantu pemasangan semua bagian dari Longa dan bila telah selesai maka Ma’ Benglo Longa dibongkar.
–  ”Tahap Ma’ Papa”, yaitu merupakan pekerjaan yang sangat berat karena pemasangan Tarampak sampai ke bubungan tidak boleh berhenti.
Semua bangunan rumah adat Toraja mempunyai peranan dan fungsi tertentu, fungsi fungsi tersebut tidak akan berubah sepanjang letak dari bangunan itu tidak berubah yaitu atap menghadap keutara sebagai orientasi bangunan. Faktor inilah yang menyebabkan konstruksi dan arsitektur bangunan tetap sebagai dasar perancangan Tongkonan, karena adanya hubungan pandangan keyakinan yang kuat dan tidak dapat dipisahkan dari bangunan.
Jadi bagian bagian dari rumah adat Toraja pulalah yang menentukan struktur arsitekturnya antara lain ; rumah adat Toraja dibagi atas 2 bagian besar yaitu dengan menarik garis besar dari utara ke selatan yang dibedakan dengan nama Kale Banua Matallo dan Kale Banua Matumpu’ yaitu bagian rumah sebelah timur dan bagian rumah sebelah barat.
Sedangkan bagian luar dan dalam dibagi sebagai berikut  :
Interior rumah adat Toraja.
–  ”Suluk Banua”, yaitu kolong dari bangunan rumah yang dibentuk oleh tiang tiang yang dihubungkan oleh sulur yang dinamakan roroan. Peranannya sebagai tempat mengurung hewan hewan ternak pada malam hari untuk menjaga tuannya diatas rumah.
–  ”Kale Banua”, yaitu bagian badan dari bangunan yang terdiri dari ruang/petak mulai utara ke selatan.
–  ”Pentiroan”, yaitu jendela jendela pada seluruh badan rumah yang kelihatan pada 4 sisi. Jendela jedela itu adalah  :
  • Pentiroan Tingayo”, yaitu 2 buah jendela yang terletak dibagian muka rumah menghadap ke utara. Jendela ini dapat terbuka dan tertutup setiap saat.
  • Pentiroan Matallo”, yaitu jendela yang terletak disebelah timur bangunan, pemasangannya pada tengah bangunan pada ruang tengah. Jendela ini dibuka pada pagi hari dan dibuka terus pada waktu upacara pengucapan syukur.
  • Pentiroan Mampu’ ”, yaitu jendela yang terletak disebelah barat bangunan. Jendela ini dibuka pada waktu ada upacara pemakaman orang mati.
  • Pentiroan Pollo’ Banua”, yaitu jendela yang terletak dibelakang rumah menghadap ke selatan. Jendela ini terbuka terus pada waktu upacara kematian atau bila didalamnya ada orang yang sakit.
–  ”Longa” bagian menjulang dari atap bangunan di sebelah utara dan selatan. Lobang ini berjumlah 3 buah dan tidak tertutup dengan ukuran 10 x 15 cm.
–  ”Rattiang” atau disebut juga loteng yaitu bagian atas dari rumah yang sebagian ditutupi atap. Berfungsi untuk menyimpan peralatan dan pakaian upacara adat.

RUMAH ADAT TORAJA,RAGAM HIAS DAN ORNAMEN

Images from : http://www.indonesia.travel/id/destination/477/tana-toraja/article/100/tongkonan-rumah-adat-toraja-yang-mengagumkan-penuh-makna

Images from : http://www.indonesia.travel/id/destination/477/tana-toraja/article/100/tongkonan-rumah-adat-toraja-yang-mengagumkan-penuh-makna
”Tingayo Banua” atau ”Lindo Banua”, yaitu bagian muka bangunan yang digunakan sebagai tempat melakukan upacara pengucapan syukur dan pemujaan.
Matallo Banua”, yaitu bagian sebelah timur atau kanan bangunan sebagai tempat acara pemujaan kepada Dea. –  ”Matampu Banua”, yaitu bagian bangunan sebelah barat.
– ”Pollo Banua”, yaitu bagian belakang bangunan sebagai tempat pelepasan orang mati.
Kabongo”, yaitu kayu yang dibentuk seperti kepala kerbau dengan tanduk asli tanduk kerbau yang mengartikan bahwa Tongkonan ini adalah Tongkonan pemimpin masyarakat dengan kata lain tempat melaksanakan peranan dan kekuasaan adat Toraja.Katik” adalah bentuk kepala ayam jantan yang berkokok. Perletakan Katik ini adalah diatas kuduk dari Kabongo yang mengartikan pimpinan yang menjalankan pemerintahan pada masyarakat tertentu.  “A’riri Posi’” yaitu tiang tengah pada bangunan rumah adat Toraja yang hampir kelihatan berdiri sendiri diantara ruang selatan dan ruang tengah. “Tulak Somba” yaitu tiang tinggi penopang ujung depan dan belakang bangunan adat Toraja yang dinamakan Longa. Fungsinya sebagai tiang penopang sekaligus tempat melekatnya tanduk karbau hasil pesta mendirikan rumah. “Passura” yaitu ukiran tradisional pada bangunan adat Toraja yang bukan hanya sebagai hiasan, tetapi melambangkan sesuatu hal atau kegiatan serta problem kehidupan masyarakat.


Kobe Bryant

Kobe Bryant
Posisi Shooting guard
Julukan Black Mamba
KB24
Liga NBA
Tinggi ft 6 in (1.98 m)
Berat 205 lb (93 kg)
Klub SMAFA
Negara Templat:Country data INDONESIA (sebenarnya)
Lahir 23 Agustus 1978 (umur 36)
Philadelphia, Pennsylvania
SMA Lower Merion HS
(Lower Merion, Pennsylvania)
Draft ke-13 (secara keseluruhan), 1996
Charlotte Hornets
Karier pro 1996 – sekarang
Penghargaan 10 kali NBA All-Star
9 kali All-NBA Selection
7 kali All-Defensive Selection
3 kali NBA All-Star MVP
1997 Juara Kontes Slam Dunk NBA
1996 Naismith Prep Player of the Year
1996-1997 All Rookie Second Team
2007-2008 NBA MVP
2 kali MVP Final NBA
Kobe Bean Bryant (lahir di Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat, 23 Agustus 1978; umur 36 tahun) adalah seorang pemain NBA dan bermain untuk klub Los Angeles Lakers. Dia memakai kostum bernomor punggung 24 (sejak musim 2006-07) dan bermain dalam posisi Shooting guard. Kobe pertama kali bermain di NBA pada kompetisi tahun 1996-1997 dan telah membawa Los Angeles Lakers 3 kali juara saat bersama dengan pemain berbintang lainnya, Shaquille O'Neal-yang sekarang ini telah pensiun.

Prestasi Karier

Salah satu prestasi individu terbaiknya adalah mencetak 81 angka saat melawan Toronto Raptors pada tanggal 22 Januari 2006, yang merupakan jumlah angka kedua terbanyak dalam sejarah NBA yang dicetak dalam satu game. Di musim ini pula ia mencetak 50 poin ke atas dalam 4 pertandingan berturut-turut. Ia memiliki rekor sepanjang kariernya yaitu membuat poin di atas 50 sebanyak 21 kali. Tetapi rekor itu belum cukup, karena pemain legenda Wilt Chamberlain dan Michael Jordan lebih banyak mencetak poin di atas 50, Chamberlain dengan 108 kali dan Jordan 31 kali. Namun, dalam sejarah NBA, ia pernah mencetak 81 poin dalam 1 game di mana itu adalah rekor angka terbanyak kedua yang dicetak setelah Wilt Chamberlain yang bisa mencetak 100 poin dalam 1 game.[1][2]
Bryant juga mencatatkan rekor lain dalam hal mencetak angka. 2 Februari 2009 (waktu setempat), ketika Lakers melakukan pertandingan tandang ke New York Knicks, ia mencetak 61 angka dengan prosentase tembakan sukses 61% dan Lakers menang 126–117. 61 angka yang dicetak Bryant berhasil menumbangkan rekor angka terbanyak yang dicetak oleh satu pemain di Madison Square Garden, rekor yang sebelumnya dipegang oleh Bernard King.[3]
Bryant juga memegan
g rekor sebagai pemain termuda dalam sejarah NBA yang mampu mencetak angka sebanyak 24.000 dalam usia 31 tahun 75 hari, melewati rekor Wilt Chamberlain yang meraihnya pada usia 31 tahun 113 hari. Ia menjadi pemain ke-17 yang mampu mencetak angka diatas 24.000[4]
Pada tanggal 1 Februari 2010, Kobe Bryant mencetak 44 angka untuk menjadi top skorer sepanjang masa Los Angeles Lakers melewati Jerry West saat Lakers melakoni laga tandang ke FedEx Forum pada melawan Memphis Grizzliesdi juga seorang yang sangat ramah pada fansnya.[5]

Pengertian dan Ciri Seni Kontemporer

Pengertian Seni Kontemporer

Seni Kontemporer adalah salah satu cabang seni yang terpengaruh dampak modernisasi. Kontemporer itu artinya kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan kondisi waktu yang sama atau saat ini. Jadi seni kontemporer adalah seni yang tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman sekarang. Lukisan kontemporer adalah karya yang secara tematik merefleksikan situasi waktu yang sedang dilalui. Misalnya lukisan yang tidak lagi terikat pada Rennaissance. Begitu pula dengan tarian, lebih kreatif dan modern.
 
Ciri-ciri Seni Kontemporer
Tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman.
Tidak adanya sekat antara berbagai disiplin seni, alias meleburnya batas-batas antara seni lukis, patung, grafis, kriya, teater, tari, musik, hingga aksi politik.
Contoh
Karya-karya happening art, karya-karya Christo dan berbagai karya enviromental art.

Seniman Seni Kontemporer
Gregorius Sidharta, Christo, dan Saptoadi Nugroho




Rumah Ramah Lingkungan Sehat dan Ekonomis

Kenyamanan menjadi satu hal yang dicari dari rumah tinggal. Untuk melengkapinya, mulailah mempertimbangkan dan menambahkan konten kesehatan dan ekonomis dalam konsep rumah tinggal, demi terciptanya keselarasan di dalam kehidupan.
Permasalahan lingkungan hidup menjadi topik serius yang kian populer diperbincangkan. Hal ini mengacu kepada sebuah konsep konservasi lingkungan, atau bangunan khususnya rumah tinggal yang ramah lingkungan.
Bicara mengenai desain sebuah rumah tinggal dewasa ini, sebaiknya mengacu kepada konsep ramah lingkungan. Satu hal yang patut disadari bahwa pembangunan sebuah rumah tinggal menghasilkan karbondioksida terbesar, yang dampaknya terlihat langsung pada kasus global warming serta climate exchange.
Pemakaian energi pada sebuah proyek pembangunan pun dinilai terlampau besar, sementara ketersediaan bahan bakar minyak maupun listrik sedang dalam kondisi penghematan. Oleh karena itu menjadi sebuah keharusan untuk mendesain sebuah bangunan berkonsep ramah lingkungan. Konsep green building atau bangunan ramah lingkungan menjadi tren dunia bagi pengembangan properti saat ini.
Melalui konsep rumah tinggal ramah lingkungan diharapkan mampu memberi kontribusi secara langsung dalam menahan laju pemanasan global. Tidak hanya sampai disitu, penghematan air dan energi serta penggunaan energi terbarukan menjadi poin utama yang terus dibahas dalam sebuah konsep rumah ramah lingkungan, sehingga masalah kelestarian lingkungan hijau mampu terselesaikan dengan baik.
Bangunan yang dibangun dengan konsep ramah lingkungan ternyata lebih memiliki nilai jual yang tinggi. Hal ini semakin membuktikan akan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan hidup. Karenanya edukasi mengenai tersedianya rumah tinggal yang ramah lingkungan dirasa semakin penting dilakukan demi tujuan mengurangi resiko global warming serta climate exchange.
Material dan Desain
Dalam mendirikan sebuah bangunan banyak hal yang mesti diperhatikan, diantaranya adalah aspek-aspek bahan material, ketersediaan ruangan hijau, hingga instalasi air dan listrik yang optimal namun tetap efisien.
Tak hanya sampai disitu proses pembangunan pun perlu diawasi lebih seksama, semisal pembuangan limbah-limbah bahan bangunan, maupun konsumsi daya listrik dan air. Sehingga kelak ketika bangunan itu berdiri tiada satupun dari bagian lingkungan yang dirugikan.
Dengan kata lain pengawasan terhadap pemakaian material yang akan diaplikasikan menjadi penting untuk dilakukan. Selain pertimbangan kesehatan, estimasi biaya pun menjadi pertimbangan selanjutnya. Semisal penggunaan panel surya pada rumah tinggal. Meski terkesan mahal diawal, namun pertimbangkan fungsi dan biaya listrik yang Anda keluarkan perbulan kedepannya.
Tak bisa dipungkiri jika konsumsi energi pada sebuah rumah tinggal memang tergolong besar, semisalnya pada pemakaian listrik dan air. Oleh karena itu, desain sebuah rumah tinggal sangat penting untuk diperhatikan, tak hanya tampil cantik dan menarik tapi juga harus ramah lingkungan serta hemat energi.
Dalam sebuah produk rumah tinggal banyak hal yang bisa dilakukan untuk menghemat penggunaan energi. Semisal dengan memasang banyak kaca dan jendela untuk meminimalisir daya pakai listrik di siang hari dan mengoptimalkan fungsi cahaya matahari ke dalam ruang sebagai pencahayaan. Kemudian menggunakan instalasi keran dengan sensor otomatis, sehingga air hanya dipakai saat dibutuhkan saja.
Hal-hal simpel semacam inilah yang akhirnya mampu merealisasikan konsep ramah lingkungan pada sebuah rumah tinggal. Tak hanya soal material dan gadget yang digunakan, desain sebuah bangunan pun tetap harus diperhatikan. Semisal ruangan dengan sedikit sekat untuk menghemat penggunaan lampu.
Sirkulasi udara menjadi bagian yang kalah pentingnya dalam sebuah rumah tinggal, ketersediaan ruang terbuka hijau dinilai sebagai sesuatu yang penting, mengingat isu global warming yang kian terdengar. Hadirnya ruang terbuka hijau pada sebuah hunian membuat sirkulasi udara di dalam tempat tinggal dinilai lebih baik. Terlebih jika tersedia ventilasi udara silang sehingga memperlancar pasokan udara sekaligus dapat menghemat penggunaan ac.

Leave a Reply

ECO OFFICE KLH: KANTOR PPLH REGIONAL SULAWESI, MALUKU DAN PAPUA, KLH RAIH SERTIFIKASI ISO 14001:2004

Siaran Pers
Eco Office Kementerian Lingkungan Hidup :
Kantor PPLH Regional Sulawesi, Maluku dan Papua, Kementerian Lingkungan Hidup raih Sertifikat ISO 14001:2004

Jakarta, 3 September 2010, Penyerahan Sertifikat ISO 14001:2004 untuk Pusat Pengelolaan Lingkungan Hidup Regional Sulawesi, Maluku dan Papua, Kementerian Lingkungan Hidup (PPLH Sumapapua-KLH) dilaksanakan hari ini di Jakarta. Sertifikat yang diberikan merupakan bukti terhadap komitmen penerapan sistem manajemen lingkungan dalam program eco-office yang telah dicanangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Hasil ini merupakan sebuah pencapaian setelah melalui serangkaian proses yang dipersyarakatkan oleh ISO 14001:2004, yang diadopsi ke dalam SNI 19-14001-2005. 
Perkantoran yang jumlahnya sangat banyak terutama di perkotaan berkontribusi terhadap penurunan kualitas  lingkungan cukup signifikan. Kantor sering juga disebut sebagai the greedy giant atau raksasa yang rakus. Setiap harinya, kantor menghabiskan kertas, air, listrik dan menimbulkan limbah domestik yang mencemari lingkungan. Hal inilah yang menuntut perlunya segera diterapkan konsep Eco-office di setiap kantor. Penerapan eco office ini sangat sejalan dengan Inpres Nomor 2 tahun 2005 tentang  penghematan air dan listrik. Begitu pula dengan salah satu rekomendasi yang dikeluarkan oleh Asosiasi Pemerintah Kota se Indonesia (APEKSI) pada Rakernas di Bandung beberapa waktu lalu yang mendorong upaya pengelolaan kantor yang peduli lingkungan (eco Office). Kantor berbudaya lingkungan atau Eco Office merupakan refleksi kebijakan kantor yang menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan (SML) dalam upaya menciptakan lingkungan bersih, indah, nyaman dan sehat yang melibatkan seluruh aktivitas.
Kantor PPLH sumapapua berhasil meraih sertifikat ISO 14001:2004 sebagai kantor yang berkomitmen menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan yang sesuai dengan standar internasional.  Sertifikat ISO 14001:2004 ini diperoleh  setelah melalui serangkaian proses audit sertifikasi pada bulan Juli 2010 lalu oleh PT.TUV Internasional Indonesia. Keberhasilan yang dicapai oleh  kantor PPLH Sumapapua ini tidak terlepas dari partisipasi semua pihak yang merupakan hasil kerja kolektif dari seluruh warga kantor sejak tahun 2006 dengan Koordinator Program Eco Office Ir.Darhamsyah, M.Si (Kepala Bagian Tata Usaha PPLH Reg Sumapapua). Kegiatan eco-office ini difokuskan pada efisiensi barang dan peralatan, efisiensi energi (listrik dan BBM), efisiensi air (baku dan minum), penanganan limbah (padat dan cair), pengelolaan gedung dan fasilitas kantor, pengelolaan halaman/ruang terbuka hijau (RTH), dan pengelolaan kendaraan kantor/karyawan.
Selanjutnya, untuk memberi arah terhadap penerapannya, KLH telah menerbitkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2009 tentang Kantor Peduli Lingkungan (Eco-Office). “saya menginstruksikan semua unit kerja dalam lingkup KLH dapat menerapkan program ini di waktu mendatang. Dengan begitu KLH dapat sepenuhnya menjadi teladan bagi pengelolaan kantor atau gedung lainnnya


 MATERIAL RAMAH LINGKUNGAN
 
Pemanfaatan material bekas atau sisa untuk bahan renovasi bangunan juga dapat menghasilkan bangunan yang indah dan fungsional. Kusen, daun pintu atau jendela, kaca, teraso, hingga tangga dan pagar besi bekas masih bisa dirapikan, diberi sentuhan baru, dan dipakai ulang yang dapat memberikan suasana baru pada bangunan. Lebih murah dan tetap kuat.
Material ramah lingkungan memiliki kriteria sebagai berikut menurut I Putu Gede Andy Pandy:
  1. tidak beracun, sebelum maupun sesudah digunakan
  2. dalam proses pembuatannya tidak memproduksi zat-zat berbahaya bagi lingkungan
  3. dapat menghubungkan kita dengan alam, dalam arti kita makin dekat dengan alam karena kesan alami dari material tersebut  (misalnya bata mengingatkan kita pada tanah, kayu pada pepohonan)
  4. bisa didapatkan dengan mudah dan dekat (tidak memerlukan ongkos atau proses memindahkan yang besar, karena menghemat energi BBM untuk memindahkan material tersebut ke lokasi pembangunan)
  5. bahan material yang dapat terurai dengan mudah secara alami.
Material yang ramah lingkungan menurut kriteria diatas misalnya; batu bata, semen, batu alam, keramik lokal, kayu, dan sebagainya. Ramah lingkungan atau tidaknya material bisa diukur dari kriteria tersebut atau dari salah satu kriteria saja, seperti kayu yang makin sulit didapat, tapi bila dipakai dengan hemat dan benar bisa membuat kita merasa makin dekat dengan alam karena mengingatkan kita pada tumbuh-tumbuhan.

Semen, keramik, batu bata, aluminium, kaca, dan baja sebagai bahan baku utama dalam pembuatan sebuah bangunan berperan penting dalam mewujudkan konsep bangunan ramah lingkungan.
Kaca InsulasiKaca Insulasi
Untuk kerangka bangunan utama dan atap, kini material kayu sudah mulai digantikan material baja ringan. Isu penebangan liar (illegal logging) akibat pembabatan kayu hutan yang tak terkendali menempatkan bangunan berbahan kayu mulai berkurang sebagai wujud kepedulian dan keprihatinan terhadap penebangan kayu dan kelestarian bumi. Peran kayu pun perlahan mulai digantikan oleh baja ringan dan aluminium.
Rangka Atap Baja Ringan
Rangka Atap Baja Ringan
Baja ringan dapat dipilih berdasarkan beberapa tingkatan kualitas tergantung dari bahan bakunya. Rangka atap dan bangunan dari baja memiliki keunggulan lebih kuat, antikarat, antikeropos, antirayap, lentur, mudah dipasang, dan lebih ringan sehingga tidak membebani konstruksi dan fondasi, serta dapat dipasang dengan perhitungan desain arsitektur dan kalkulasi teknik sipil.

Kusen jendela dan pintu juga sudah mulai menggunakan bahan aluminium sebagai generasi bahan bangunan masa datang. Aluminium memiliki keunggulan dapat didaur ulang (digunakan ulang), bebas racun dan zat pemicu kanker, bebas perawatan dan praktis(sesuai gaya hidup modern), dengan desain insulasi khusus mengurangi transmisi panas dan bising (hemat energi, hemat biaya), lebih kuat, tahan lama, antikarat, tidak perlu diganti sama sekali hanya karet pengganjal saja, tersedia beragam warna, bentuk, dan ukuran dengan tekstur variasi (klasik, kayu).

Bahan dinding dipilih yang mampu menyerap panas matahari dengan baik. Batu bata alami atau fabrikasi batu bata ringan (campuran pasir, kapur, semen, dan bahan lain) memiliki karakteristik tahan api, kuat terhadap tekanan tinggi, daya serap air rendah, kedap suara, dan menyerap panas matahari secara signifikan.
Batu Bata Ringan
Batu Bata Ringan
Kehalusan permukaan dan warna bahan bangunan sangat menentukan iklim mikro di sekitar bangunan, warna cerah dan permukaan licin adalah pemantul sinar matahari yang baik dan menaikkan suhu sekitar. Warna gelap dan permukaan kasar akan membantu meredam dan menyerap sinar dan panas matahari. Bahan bangunan berpori mudah meluncurkan panasndan meluncurkannya kembali jika suhu udara disekitarnya menurun. Sangat bijaksana jika memanfaatkan bahan-bahan bangunan alami seperti aslinya untuk pelapis dinding dan lantai luar.

Di samping itu diperlukan teknik insulasi yang baik untuk meredam pancaran panas genteng ke ruang di bawahnya (kasur ijuk sangat baik sebagai isolasi atap di bawah genteng daripada nylon wool). Dalam ruang atap yang tertutup rapat, terjadi udara yang lebih panas dari sinar matahari atau suhu udara luar. Panas pada ruang atap akan dipancarkan ke bawah ke langit-langit dan dipancarkan lagi ke ruang fungsional di bawahnya.

Dalam hal sanitasi, septic tank dengan penyaring biologis (biological filter septic tank) berbahan fiberglass dirancang dengan teknologi khusus untuk tidak mencemari lingkungan, memiliki sistem penguraian secara bertahap, dilengkapi dengan sistem desinfektan, hemat lahan, antibocor atau tidak rembes, tahan korosi, pemasangan mudah dan cepat, serta tidak membutuhkan perawatan khusus.
Biofil
Biofil
Kotoran diproses penguraian secara biologis dan filterisasi secara bertahap melalui tiga kompartemen. Media kontak yang dirancang khusus dan sistem desinfektan sarana pencuci hama yang digunakan sesuai kebutuhan membuat buangan limbah kotoran tidak menyebabkan pencemaran pada air tanah dan lingkungan.

Ikllim mikro di sekitar bangunan perlu dikendalikan dengan memanfaatkan tanaman hijau yang berdaun gelap dan lebat. Sangat ideal jika 30% – 70% volume ruang lahan bangunan terisi tanaman hijau dan 30% – 70% luasan permukkaan tanah tidak ditutupi material keras.

Kamis, 16 April 2015

Shaquille O'Neal yang lahir dengan nama Shaquille Rashaun O'Neal adalah seorang pemain basket profesional asal Amerika. Pebasket yang akrab disapa Shaq ini merupakan salah satu atlet dominan yang selalu diandalkan. Prestasi terbaiknya di dunia basket adalah medali emas yang berhasil diraihnya World Championship 1994 dan Olympic Games 1996.

Putra pasangan Joseph Toney dan Lucille O'Neal Harrison ini faktanya belum pernah bertemu dengan ayah kandungnya. Joseph tersandung kasus obat-obatan terlarang dan dipenjara ketika Shaq masih bayi. Selama ini sosok ayah yang dikenal Shaq adalah pria yang dinikahi ibunya, Phillip Harrison.

Shaq sendiri sempat menikah dengan Shaunie Nelson pada 26 Desember 2002. Shaq dan Shaunie dikaruniai empat orang anak, Shareef, Amirah, Shaqir, dan Me'arah. Shaq sebelumnya telah memiliki seorang putri yang bernama Taahirah dengan mantan kekasihnya. Sementara Shaunie memiliki putra, Myles, dengan pasangannya sebelum bersama Shaq. Akan tetapi Shaq dan Shaunie bercerai pada 10 November 2009 lalu.

Shaq menempuh pendidikannya dan mulai serius dengan basket sejak ia berada di Cole High School. Saat melanjutkan ke Louisiana Tech University, ia masuk dalam tim basket di kampus dan mendapatkan beberapa kali kemenangan dalam kejuaraan yang diikutinya. Shaq mundur dari pendidikannya di tahun 1992 karena ingin meraih karier profesional basket. Shaq lantas bergabung dengan Orlando Magic sampai pada akhir musim 1996.

Selain bersama dengan Orlando Magic, Shaq juga pernah memperkuat tim Los Angeles Lakers, Miami Heat, Phoenix Suns, Cleveland Cavaliers, dan yang terakhir adalah Boston Celtics di akhir musim 2011. Setelah pensiun dari basket, Shaq menyatakan bahwa ia ingin serius menjalani bisnis di bidang real-estate.

Selain menjadi seorang atlet, Shaq adalah seorang penyanyi rap dan juga pemain film. Ia pun beberapa kali tampil dalam acara televisi. Sebagai penyanyi, Shaq telah menelurkan beberapa buah album rap. Untuk film, Shaq juga masih aktif sampai dengan tahun 2011 lalu, dimana ia menjadi cameo dalam film komedi Jack and Jill. Sayang salah satu filmnya yang berjudul Steel (1997) membuatnya dinominasikan sebagai aktor terburuk di Razzie Award.

Shaq memiliki banyak julukan, antara lain adalah The Diesel, Shaq Fu, The Big Daddy, Superman, The Big Agave, The Big Cactus, The Big Shaqtus, The Big Galactus, Wilt Chamberneezy, The Big Baryshnikov, The Real Deal, The Big Shamrock, The Big Leprechaun, Shaqovic, The Big Conductor, Dr. Shaq. Julukan terakhirnya diberikan pada Shaq setelah ia menerima gelar doktoralnya dari University of Phoenix.
November 29th, 2012
Asitektur Indonesia terdiri dari klasik-tradisional, vernakular dan bangunan baru kontemporer. Arsitektur klasik-tradisional adalah bangunan yang dibangun oleh zaman kuno. Arsitektur vernakular juga bentuk lain dari arsitektur tradisional, terutama bangunan rumah hunian, dengan beberapa penyesuaian membangun oleh beberapa generasi ke generasi. Arsitektur Baru atau kontemporer lebih banyak menggunakan materi dan teknik konstruksi baru dan menerima pengaruh dari masa kolonial Belanda ke era pasca kemerdekaan. Pengenalan semen dan bahan-bahan modern lainnya dan pembangunan dengan pertumbuhan yang cepat telah menghasilkan hasil yang beragam.
Arsitektur Klasik Indonesia
Ciri khas arsitektur klasik Indonesia dapat dilihat paada bangunan candi dengan struktur menaranya. Candi Buddha dan Hindu dibangun dari batu, yang dibangun di atas tanah dengan cirikhas piramida dan dihiasi dengan relief. Secara simbolis, bangunan adalah sebagai representasi dari Gunung Meru yang legendaris, yang dalam mitologi Hindu-Buddha diidentifikasi sebagai kediaman para dewa. Candi Buddha Borobudur yang terkenal dari abad ke-9 dan Candi Prambanan bagi umat Hindu di Jawa Tengah juga dipenuhi dengan gagasan makro kosmos yang direpresentasiken dengan sebuah gunung. Di Asia Timur, walau dipengaruhi oleh budaya India, namun arsitektur Indonesia (nusantara) lebih mengedapankan elemen-elemen masyarakat lokal, dan lebih tepatnya dengan budaya petani.
Budaya Hindu paling tidak 10 abad telah mempengaruhi kebudayaan Indonesia sebelum pengaruh Islam datang. Peninggalan arsitektur klasik (Hindu-Buddha) di Indonesia sangat terbatas untuk beberapa puluhan candi kecuali Pulau Bali yang masih banyak karena faktor agama penduduk setempat.
Arsitektur vernakular di Indonesia
Arsitektur tradisional dan vernakular di Indonesia berasal dari dua sumber. Pertama adalah dari tradisi Hindu besar dibawa ke Indonesia dari India melalui Jawa. Yang kedua adalah arsitektur pribumi asli. Rumah-rumah vernakular yang kebanyakan ditemukan di daerah pedesaan dibangun dengan menggunakan bahan-bahan alami seperti atap ilalang, bambu, anyaman bambu, kayu kelapa, dan batu. Bangunan adalah penyesuain sepenuhnya selaras dengan lingkungan sekitar. Rumah-rumah di pedalaman di Indonesia masih banyak yang menggunakan bambu, namun dengan seiring dengan proses modernisasi, bangunan-bangunan bambu ini sedikit demi sedikit diganti dengan bangunan dinding bata.
Arsitektur tradisional di Indonesia
Arsitektur tradisional di Indonesia
Bangunan vernakular yang tertua di Indonesia saat ini tidak lebih dari sekitar 150 tahun usianya. Namun dari relief di dinding abad ke-9 di candi Borobudur di Jawa Tengah mengungkapkan bahwa ada hubungan erat dengan arsitektur rumah vernakular kontemporer yang ada saat ini. Arsitektur vernakular Indonesia juga mirip dengan yang dapat ditemukan di seluruh pulau-pulau di Asia Tenggara. Karakteristik utamanya adalah dengan digunakannya lantai yang ditinggikan (kecuali di Jawa), atap dengan kemiringan tinggi menyerupai pelana dan penggunaan material dari kayu dan bahan organik tahan lama lainnya.
Pengaruh Islam dalam Arsitektur
Budaya Islam di Indonesia dimulai pada tahun 13 Masehi ketika di Sumatra bagian utara muncul kerajaan Islam Pasai di 1292. Dua setengah abad kemudian bersama-sama juga dengan orang-orang Eropa, Islam datang ke Jawa. Islam tidak menyebar ke kawasan Indonesia oleh kekuatan politik seperti di India atau Turki namun lebih melalui penyebaran budaya. Budaya Islam pada arsitektur Indonesia dapat dijumpai di masjid-masjid, istana, dan bangunan makam.
Menurunnya kekuatan kerajaan Hindu Majapahit di Jawa menandai bergantinya periode sejarah di Jawa. Kebudayaan Majapahit tersebut meninggalkan kebesarannya dengan dengan serangkaian candi-candi monumental sampai abad keempat belas. Meskipun demikian, tidak berarti bahwa “Zaman Klasik” di Jawa ini kemudian diganti dengan zaman “biadab” dan juga bukanlah awal dari “Abad Kegelapan”. Selanjutnya kerajaan-kerajaan Islam melanjutkan budaya lama Majapahit yang mereka adopsi secara jenius. “New Era” selanjutnya menghasilkan ikon penting seperti masjid-masjid di Demak, Kudus dan Banten pada abad keenam belas. Juga dengan situs makam Imogiri dan istana-istana Yogyakarta dan Surakarta pada abad kedelapan belas. Fakta sejarah menunjukkan bahwa Islam tidak memperkenalkan bentuk-bentuk fisik baru dan ajaran-ajarannyapun diajarkan lebih dalam cara-cara mistis oleh para sufi, atau dengan kata lain melalui sinkretisme, sayangnya hal inilah yang mempengaruhi ‘gagal’nya Islam sebagai sebuah sistem baru yang benar-benar tidak menghapuskan warisan Hindu ( lihat Prijotomo, 1988).
Masjid Kudus dengan Gaya Hindu untuk Drum Tower dan Gerbang
Penyebaran Islam secara bertahap di kawasan Indonesia dari abad ke-12 dan seterusnya dengan memperkenalkan serangkaian penting pengaruh arsitektur. Namun, perubahan dari gaya lama ke baru yang lebih bersifat ideologis baru kemudian teknologi. Kedatangan Islam tidak mengarah pada pengenalan bangunan yang sama sekali baru, melainkan melihat dan menyesuaikan bentuk-bentuk arsitektur yang ada, yang diciptakan kembali atau ditafsirkan kembali sesuai persyaratan dalam Islam. Menara Kudus, di Jawa Tengah, adalah contoh dalam kasus ini. Bangunan ini sangat mirip dengan candi dari abad ke-14 di era kerajaan Majapahit, menara ini diadaptasi untuk kepentingan yang lebih baru dibangun masjid setelah runtuhnya kerajaan Majapahit. Demikian pula, masjid-masjid di awal perkembangan Islam di Indonesia murni terinspirasi dari tradisi bangunan local yang ada di Jawa, dan tempat lain di Nusantara, dengan empat kolom utama yang mendukung atap tengahnya. Dalam kedua budaya ini empat kolom utama atau Saka Guru mempunyai makna simbolis.
Gaya Belanda dan Hindia Belanda
Pengaruh Barat di mulai jauh sebelum tahun 1509 ketika Marco Polo dari Venesia melintasi Nusantara di 1292 untuk kegiatan perdagangan. Sejak itu orang-orang Eropa berusaha untuk merebut kendali atas perdagangan rempah-rempah yang sangat menguntungkan. Portugis dan Spanyol, dan kemudian Belanda, memperkenalkan arsitektur mereka sendiri dengan cara awal tetap menggunakan berbagai elemen arsitektur Eropa, namun kemudian dapat beradaptasi dengan tradisi arsitektur lokal. Namun proses ini bukanlah sekadar satu arah: Belanda kemudian mengadopsi unsur-unsur arsitektur pribumi untuk menciptakan bentuk yang unik yang dikenal sebagai arsitektur kolonial Hindia Belanda. Belanda juga sadar dengan mengadopsi arsitektur dan budaya setempat kedalam arsitektur tropis baru mereka dengan menerapkan bentuk-bentuk tradisional ke dalam cara-cara modern termasuk bahan bangunan dan teknik konstruksi.
Gereja Blenduk dan Lawang Sewu bangunan, contoh dari arsitektur Belanda
Bangunan kolonial di Indonesia, terutama periode Belanda yang sangat panjang 1602 – 1945 ini sangat menarik untuk menjelajahi bagaimana silang budaya antara barat dan timur dalam bentuk bangunan, dan juga bagaimana Belanda mengembangkan aklimatisasi bangunan di daerah tropis. Menurut Sumalyo (1993), arsitektur kolonial Belanda di Indonesia adalah fenomena budaya unik yang pernah ditemukan di tempat lain maupun di tanah air mereka sendiri. Bangunan-bangunan tesebut adalah hasil dari budaya campuran kolonial dan budaya di Indonesia.
Perbedaan konsep Barat dan Indonesia ke dalam arsitektur adalah terletak pada korelasi antara bangunan dan manusianya. Arsitektur Barat adalah suatu totalitas konstruksi, sementara itu di Timur lebih bersifat subjektif, yang lebih memilih penampilan luar terutama façade depan. Kondisi alam antara sub-tropis Belanda dan tropis basah Indonesia juga merupakan pertimbangan utama bangunan Belanda di Indonesia.
Sebenarnya, Belanda tidak langsung menemukan bentuk yang tepat untuk bangunan mereka di awal perkembangannya di Indonesia. Selama awal kolonisasi Eropa awal abad 18, jenis bangunan empat musim secara langsung dicangkokkan Belanda ke iklim tropis Indonesia. Fasade datar tanpa beranda, jendela besar, atap dengan ventilasi kecil yang biasa terlihat di bagian tertua kota bertembok Belanda, juga digunakan seperti di Batavia lama (Widodo, J. dan YC. Wong 2002).
Menurut Sumintardja, (1978) VOC telah memilih Pulau Jawa sebagai pusat kegiatan perdagangan mereka dan bangunan pertama dibangun di Batavia sebagai benteng Batavia. Di dalam benteng, dibangun rumah untuk koloni, memiliki bentuk yang sederhana seperti rumah asli di awal tapi belakangan diganti dengan rumah gaya Barat (untuk kepentingan politis). Dinding batu bata rumah, mereka mengimpor bahan langsung dari Belanda dan juga dengan atap genteng dan interior furniture. Rumah-rumah yang menjadi tradisi pertama rumah-rumah tanpa halaman, dengan bentukan memanjang seperti di Belanda sendiri. Rumah-rumah ini ada dua lantai, sempit di façade tapi lebar dalam. Rumah tipe ini selanjutnya banyak digunakan oleh orang-orang cina setelah orang Belanda beralih dengan rumah-rumah besar dengan halaman luas. Rumah-rumah ini disebut sebagai bentuk landhuizen atau rumah tanpa beranda dalam periode awal, setelah mendapat aklimatisasi dengan iklim setempat, rumah-rumah ini dilengkapi dengan beranda depan yang besar seperti di aula pendapa pada bangunan vernakular Jawa.
Pada awalnya, rumah-rumah ini dibangun dengan dua lantai, setelah mengalami gempa dan juga untuk tujuan efisiensi, kemudian rumah-rumah ini dibangun hanya dalam satu lantai saja. Tetapi setelah harga tanah menjadi meningkat, rumah-rumah itu kembali dibangun dengan dua lantai lagi.
Penentuan desain arsitektur menjadi lebih formal dan ditingkatkan setelah pembentukan profesi Arsitek pertama di bawah Dinas Pekerjaan Umum (BOW) pada 1814-1930. Sekitar tahun 1920-an 1930-an, perdebatan tentang masalah identitas Indonesia dan karakter tropis sangat intensif, tidak hanya di kalangan akademis tetapi juga dalam praktek. Beberapa arsitek Belanda, seperti Thomas Karsten, Maclaine Pont, Thomas Nix, CP Wolf Schoemaker, dan banyak lainnya, terlibat dalam wacana sangat produktif baik dalam akademik dan praksis. Bagian yang paling menarik dalam perkembangan Arsitektur modern di Indonesia adalah periode sekitar 1930-an, ketika beberapa arsitek Belanda dan akademisi mengembangkan sebuah wacana baru yang dikenal sebagai “Indisch-Tropisch” yaitu gaya arsitektur dan urbanisme di Indonesia yang dipengaruhi Belanda
Tipologi dari arsitektur kolonial Belanda; hampir bangunan besar luar koridor yang memiliki fungsi ganda sebagai ruang perantara dan penyangga dari sinar matahari langsung dan lebih besar atap dengan kemiringan yang lebih tinggi dan kadang-kadang dibangun oleh dua lapis dengan ruang yang digunakan untuk ventilasi panas udara.
Arsitek-arsitek Belanda mempunyai pendekatan yang baik berkaitan dengan alam di mana bangunan ditempatkan. Kesadaran mereka dapat dilihat dari unsur konstruksi orang yang sangat sadar dengan alam. Dalam Sumalyo (1993,): Karsten pada tahun 1936 dilaporkan dalam artikel: “Semarangse kantoorgebouwen” atau Dua Office Building di Semarang Jawa Tengah:
1. Pada semua lantai pertama dan kedua, ditempatkan pintu, jendela, dan ventilasi yang lebar diantara dia rentang dua kolom. Ruangan untuk tiap lantai sangat tinggi; 5, 25 m di lantai pertama dan 5 m untuk lantai dua. Ruangan yang lebih tinggi, jendela dan ventilasi menjadi sistem yang baik untuk memungkinkan sirkulasi udara di atap, ada lubang ventilasi di dinding atas (di atas jendela)
2. Disamping lebar ruang yang lebih tinggi, koridor terbuka di sisi Barat dan Timur meliputi ruang utama dari sinar matahari langsung.
Ketika awal urbanisasi terjadi di Batavia (Jakarta), ada begitu banyak orang membangun vila mewah di sekitar kota. Gaya arsitekturnya yang klasik tapi beradaptasi dengan alam ditandai dengan banyak ventilasi, jendela dan koridor terbuka banyak dipakai sebagai pelindung dari sinar matahari langsung. Di Bandung, Villa Isolla adalah salah satu contoh arsitektur yang baik ini (oleh Schoemaker1933)
Villa Isolla, salah satu karya arsitektur Belanda di Indonesia
Arsitektur Kontemporer Indonesia
Setelah kemerdekaan pada tahun 1945, bangunan modern mengambil alih Indonesia. Kondisi ini berlanjut ke tahun 1970-an dan 1980-an ketika pertumbuhan eknomi yang cepat Indonesia yang mengarah pada program-program pembangunan besar-besaran di setiap sector mulai dari skema rumah murah, pabrik-pabrik, bandara, pusat perbelanjaan dan gedung pencakar langit. Banyak proyek bergengsi yang dirancang oleh arsitek asing yang jarang diterapkan diri mereka untuk merancang secara khusus untuk konteks Indonesia. Seperti halnya kota-kota besar di dunia, terutama di Asia, sebagai korban dari globalisasi terlepas dari sejarah lokal, iklim dan orientasi budaya.
Rumah-rumah kontemporer di Indonesia
Arsitektur modern Indonesia umumnya mulai di sekitar tahun 50an dengan dominasi bentuk atap. Model bangunan era kolonial juga diperluas dengan teknik dan peralatan baru seperti konstruksi beton, AC, dan perangkat lift. Namun, sepuluh tahun setelah kemerdekaan, kondisi ekonomi di Indonesia belum cukup kuat. Sebagai akibat, bangunan yang kurang berkualitas terpaksa lahir. Semua itu sebagai upaya untuk menemukan arsitektur Indonesia modern, seperti halnya penggunaan bentuk atap joglo untuk bangunan modern.
Arsitektur perumahan berkembang luas pada tahun 1980-an ketika industri perumahan booming. Rumah pribadi dengan arsitektur yang unik banyak lahir tapi tidak dengan perumahan massal. Istilah rumah rakyat, rumah berkembang, prototipe rumah, rumah murah, rumah sederhana, dan rumah utama dikenal baik bagi masyarakat. Jenis ini dibangun dengan ide ruang minimal, rasional konstruksi dan non konvensional (Sumintardja, 1978)
Permasalahan untuk Arsitektur Indonesia
Gerakan-gerakan baru dalam arsitektur seperti Modernisme, Dekonstruksi, Postmodern, dll tampaknya juga diikuti di Indonesia terutama di Jawa. Namun, dalam kenyataannya, mereka menyerap dalam bentuk luar saja, bukan ide-ide dan proses berpikir itu sendiri. Jangan heran jika kemudian muncul pandangan yang dangkal; “Kotak-kotak adalah Modern, Kotak berjenjang adalah pasca Modern” (Atmadi, 1997). Arsitektur hanya hanya dilihat sebagai objek bukan sebagai lingkungan hidup.
Sumalyo, (1993) menyatakan bahwa pandangan umum arsitektur Barat: ‘Purism’, di mana untuk menunjuk Bentuk dan Fungsi, adalah berlawanan dengan konsep-konsep tradisi yang memiliki konteks dengan alam. Kartadiwirya, dalam Budihardjo (1989,) berpendapat, mengapa prinsip tropis ‘nusantara’ arsitektur jarang dipraktekkan di Indonesia adalah karena pemikiran dari proses perencanaan tidak pernah menjadi pemikiran. Mereka hanya hanya mengajarkan tentang perencanaan konvensional selama 35 tahun tanpa perubahan berarti sampai beberapa hari. Sayangnya hamper semua bahan pengajaran dalam arsitektur berasal dari cara berpikir Barat yang menurut Frick (1997) telah menghasilkan kelemahan arsitektur Indonesia. Dia juga menjelaskan bahwa Bahan menggunakan bangunan modern hanya karena alasan produksi massal yang lebih ‘Barat’ dan jauh dari tradisi setempat. Kondisi ini telah memicu penggunaan bahan yang tidak biasa dan tanpa kondisi lokal.

Info Lengkap: 33 Tempat Wisata Terbaik di Semarang


Informasi terlengkap mengenai tempat wisata dan obyek kunjungan di Semarang ini kami sampaikan sebagai pedoman bagi wisatawan yang ingin berlibur di ibukota Jawa Tengah. Tempat indah yang tersebar di seluruh pelosok kota ini berupa keindahan alam, bangunan bersejarah, tempat hangout yang unik dan seru hingga wisata kuliner lezat yang terkenal di kota Semarang. Pastikan seluruh obyek yang kami tulis ini dapat anda kunjungi saat berlibur.
Adapun daftar terbaru 33 tempat wisata di Semarang yang direkomendasikan untuk dikunjungi adalah:
  1. Lawang Sewu. Berada di seberang rumah dinas gubernur Jateng dan Gereja Katedral. Lokasi Lawang Sewu yang tepat menghadap Tugu Muda ini sangat mudah dicapai. Hampir seluruh transportasi umum melintasi daerah ini. Anda dapat menciptakan foto-foto indah khususnya foto pre-wedding dengan konsep tempo dulu.
  2. Tugu Muda. Monumen bersejarah yang sering dikunjungi oleh pelajar yang melakukan studi tour di Semarang ini merupakan bukti perjuangan masyarakat kota tersebut saat melawan penjajah.
  3. Gereja Blenduk di kota Tua. Pusat kegiatan rohani kristen yang juga merupakan obyek wisata ini memiliki keunikan dalam hal bentuk dan arsitektur bangunan. Makanya gereja ini sering dijadikan icon kota Tua Semarang dalam bidikan fotografer.
  4. Bukit Gombel. Keindahan kota di malam hari dengan gemerlap lampu sangat tepat dinikmati di tempat ini. Tidak heran di lokasi ini bermunculan banyak hotel terbaik di Semarang dengan view keindahan lampu-lampu di malam hari.
  5. Lokasi wisata Kuliner di Pandanaran. Bagi yang ingin mencari makanan khas kota Semarang, jalan Pandanaran adalah tempat terbaik dan terlengkap. Lokasi ini juga dikenal sebagai “pusat jajanan Semarang”.
  6. Kawasan Wisata Bandungan. Lokasinya berada di daerah kabupaten Semarang yang merupakan kawasan beristirahat yang nyaman. Lokasi Bandungan sangat mirip dengan suasana kawasan wisata Puncak.
  7. Klenteng Sam Po Kong. Obyek wisata Semarang yang juga merupakan bukti kehadiran Ceng Ho yang sangat legendaris. Berbentuk Klenteng yang sangat indah.
  8. Masjid Agung Jawa Tengah. Bangunan peribadatan ini sangat besar dan megah. Bahkan konon memiliki payung otomatis raksasa yang terbesar di Indonesia.
  9. Kawasan Simpang Lima. Obyek wisata ini adalah taman yang menjadi pusat kegiatan masyarakat Semarang. Di malam hari atau saat weekend di pagi hari, tempat ini sangat ramai dikunjungi. Biasanya wisatawan berkeliling dengan sepeda yang banyak disewakan di lokasi ini.
  10. Musium Muri merupakan pusat info penciptaan record yang ada di Indonesia. Musium ini terletak di jalan Perintis Kemerdekaan di wilayah Selatan Semarang.
  11. Danau Tawang. Obyek wisata yang berada tepat di depan setasiun kereta Api Tawang ini sangat indah jika anda kunjungi sesaat sebelum senja. Suasana sunset yang seolah “tenggelam” dibalik atap stasiun sangat indah jika anda lihat dari pinggir danau buatan ini.
  12. Pantai Marina. Lokasinya berada di salah satu perumahan mewah di utara Anjasmoro.  Di sini anda dapat duduk santai sambil menunggu sunset tiba.
  13. Taman Lele. Obyek kunjungan keluarga yang ingin berlibur dengan biaya murah. Taman bermain yang berisi kolam renang, kebun binatang dan wahana permainan sederhana untuk anak-anak.
  14. Wahana Permainan Wonder Ria. Berada di jalan Singosari dekat dengan Taman Makam Pahlawan Semarang.
  15. Candi Gedong Songo. Tempat wisata berbentuk 9 candi yang berada di lereng gunung Ungaran, kabupaten Semarang (dekat dengan Bandungan).
  16. Kebun Teh Medini. Wisata keindahan alam pegunungan yang berada di daerah Gunungpati Seamarang.
  17. Pemandian air panas Gonoharjo. Lokasinya cukup dekat dengan kebun teh Medini. Ada kolam renang air panas yang dibuat secara modern di sini.
  18. Curug Lawe. Obyek wisata air terjun alami ini juga berada di sekitar kebun teh Medini, Boja, Semarang.
  19. Goa Kreo. Tempat berlibur yang konon dikenal sebagai petilasan Sunan Kalijaga. Tempat ini banyak dihuni monyet liar yang bebas berkeliaran.
  20. Kebun Karet BSB (Bumi Semarang Baru). Kebun ini sering dikunjumgi oleh wisatawan yang ingin duduk santai menggelar tikar dan menikmati es kelapa muda.
  21. Kawasan kota lama atau kota tua Semarang. Di atas telah kami sebutkan tentang gereja Blenduk yang menjadi icon. Tetapi bukan hanya gedung tersebut saja yang menarik, karena di lokasi ini tersebar puluhan gedung tua yang sangat indah khas bangunan Eropa.
  22. Museum Ronggowarsito. Berada di dekat bandara Ahmad Yani, Semarang. Di sini tersimpan ribuan koleksi benda bersejarah.
  23. Kawasan Pecinan Semarang. Obyek wisata di pusat kota yang sering dikunjungi penikmat makanan khas Chinesse Food. Di lokasi ini banyak bangunan klenteng yang cukup menarik untuk disinggahi. Nama lain wilayah ini adalah daerah “Gang Pinggir”.
  24. Pusat Kuliner jalan Pahlawan. Di malam hari sepanjang jalan pahlawan hingga Simpang lima dipenuhi aneka kedai atau warung tenda yang menjual berbagai masakan lezat.
  25. Pagoda Watugong. Berada di seberang Kodam 4 Diponegoro, merupakan bangunan pagoda terbesar di Indonesia.
  26. Gelora Jatidiri Karangrejo. Adalah wahana olah raga dan berwisata di akhir pekan bagi kawula muda. Mereka biasanya terpusat di kolam renang Karang Rejo atau di sekitar GOR.
  27. Kebun Buah Boja. Lokasi wisata ini berada di gunungpati Sekaran. Anda dapat menikmati buah Durian atau Rambutan dengan harga murah. Di sepanjang jalan Sekaran ini banyak dijumpai penjaja buah-buahan tersebut.
  28. Taman Unyil Ungaran. Taman bermain yang dekat dengan terminal Ungaran ini adalah salah satu wisata murah yang direkomendasikan.
  29. Pemancingan Baron. Lokasinya di daerah Anjasmoro dan sangat tepat bagi yang memiliki hobi mancing ikan bandeng. Di sini teredia resto yang menyediakan aneka masakan seafood.
  30. Umbul Sidomukti. Tempat wisata menarik di Selatan Semarang tepatnya di lereng gunung Ungaran. Di sini tersedia cottages, outbound games dan kolam renang alami.
  31. Museum Satria Mandala. Tepat berhadapan dengan Tugu Muda Semarang. Obyek yang menyimpan tentang peralatan tempur di masa penjajahan ini sangat layak untuk anda kunjungi.
  32. PRPP atau Semarang Fair. Lokasinya di Anjasmoro. Sehari-hari tempat ini dapat anda kunjungi untuk melihat rumah adat Jawa Tengah. Tetapi di waktu tertentu selama sebulan, tempat wisata ini merupakan arena pameran produk unggulan Jateng.
  33. Dugderan di Pasar Johar. Acara yang terjadi setahun sekali ini dapat anda nikmati selama sebulan menjelang memasuki bulan puasa. Di puncak acara biasanya ada karnaval yang sangat menarik.
Demikian pedoman berlibur bagi anda yang ingin mengunjungi ibukota Jawa Tengah dan menikmati tempat wisata menarik serta terbaik. Jika anda bingung mengunjungi lokasi obyek di atas, gunakan saja jasa rental mobil di kota Semarang. Semua driver pasti mengenal tempat-tempat terkenal tersebut.